Embun Pagi
Sang Embun Pagi saat ia membuka jendela dunia dari pelindungnya
Tatap dengan indah wajahnya dengan buih-buih cinta dariku
Saat ia menatapmu sipukan malu dalam jernihnya hatimu
agar ia tersenyum dikala nirwana mulai bersenandung
Jadikanlah sosok dirimu menjadi asa penuh cita untuknya
Tanda cipta-Nya tuk kasih pujaanku tuk saat ini
Walau tirai hatiku hanya bisa melihat dibalik dirimu
Tak apa yang penting senyum juwitamu terlihat olehku
Saat kau jejakkan kaki ditanah-Nya kuucapkan bismillah untukmu
Cukup angin semilir mengalir sejuk di mahkota wanitamu
Tanda doaku telah didapatkan oleh orang yang tepat
Sang makhluk ciptaan-Nya yang lain pun bersorak melihatku jatuh cinta
Yang lain setengah mencerca apa daya diriku mendapatkanmu
Tak ada yang mustahil kawan jawab diriku
Anggrek Indah didunia ini pun tercipta karena perbedaan yang disatukan
Hanya tinggal ikhtiar mendapatkanmu yang menentukan kata-Nya kepadaku
Kelu Diriku
Bingung rasanya saat ingin dekat denganmu
Bukan tak jantan atau tangguh
Tapi harus kupikirkan cara paling terbaik
Agar tak menjadi hal biasa dibenak indahmu
Disaat kau tak bisa tegar, berdiam diri dan hancur hatimu
Disaat itu ku kan coba disampingmu ikut diam hingga kau tenang
Berikan saran terbaik dan doa untukmu tapi tak terlampau jauh
Walau gusar diriku tapi tak apa asal senyummu kembali indahnya
Saat kau dengan ia saatnya ku berpaling kata' yang lain
Tapi bagaimana ku harus terbang mencari cinta yang lain
Disaat sayapku patah oleh dirimu, butuh waktu tuk mengepakkan kembali
Dan disaat itu aku masih menunggu jikalau sayap itu tak perlu dipakai lagi
Saat kau tak sadar ibarat logam hati ini kau hancurkan saat bersamanya
Tapi ku kan tetap mencintaimu dengan sisa kepingan terakhir
Kelu, kelu lidahku tak bisa berkata manis
Bukan pujangga bukan khalil gibran tapi tulisan ini tulus dariku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar