Jumat, 06 Januari 2012

Selalu Terindah

                                             Embun Pagi

Sang Embun Pagi saat ia membuka jendela dunia dari pelindungnya
Tatap dengan indah wajahnya dengan buih-buih cinta dariku
Saat ia menatapmu sipukan malu dalam jernihnya hatimu
agar ia tersenyum dikala nirwana mulai bersenandung
                        
                                      Jadikanlah sosok dirimu menjadi asa penuh cita untuknya
                                      Tanda cipta-Nya tuk kasih pujaanku tuk saat ini
                                      Walau tirai hatiku hanya bisa melihat dibalik dirimu
                                      Tak apa yang penting senyum juwitamu terlihat olehku 
                                    
Saat kau jejakkan kaki ditanah-Nya kuucapkan bismillah untukmu
Cukup angin semilir mengalir sejuk di mahkota wanitamu
Tanda doaku telah didapatkan oleh orang yang tepat
Sang makhluk ciptaan-Nya yang lain pun bersorak melihatku jatuh cinta

                                      Yang lain setengah mencerca apa daya diriku mendapatkanmu
                                      Tak ada yang mustahil kawan jawab diriku
                                      Anggrek Indah didunia ini pun tercipta karena perbedaan yang disatukan
                                      Hanya tinggal ikhtiar mendapatkanmu yang menentukan kata-Nya kepadaku



                                              Kelu Diriku

Bingung rasanya saat ingin dekat denganmu
Bukan tak jantan atau tangguh
Tapi harus kupikirkan cara paling terbaik
Agar tak menjadi hal biasa dibenak indahmu

                                             Disaat kau tak bisa tegar, berdiam diri dan hancur hatimu
                                             Disaat itu ku kan coba disampingmu ikut diam hingga kau tenang
                                             Berikan saran terbaik dan doa untukmu tapi tak terlampau jauh
                                             Walau gusar diriku tapi tak apa asal senyummu kembali indahnya

Saat kau dengan ia saatnya ku berpaling kata' yang lain
Tapi bagaimana ku harus terbang mencari cinta yang lain
Disaat sayapku patah oleh dirimu, butuh waktu tuk mengepakkan kembali
Dan disaat itu aku masih menunggu jikalau sayap itu tak perlu dipakai lagi

                                              Saat kau tak sadar ibarat logam hati ini kau hancurkan saat bersamanya
                                              Tapi ku kan tetap mencintaimu dengan sisa kepingan terakhir
                                              Kelu, kelu lidahku tak bisa berkata manis
                                              Bukan pujangga bukan khalil gibran tapi tulisan ini tulus dariku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar